Sabtu, 08 November 2008

NAIK KERETA API ..tut...tut..tuuut

(Fiuuuh…udah lama juga ya gak nulis. Kayaknya butuh tekad yang kuat untuk konsisten menulis di blog ini. Kali ini saya gak pingin nulis tentang radio atau broadcast, tapi tentang beberapa hal yang sudah beberapa minggu ini menjadi unek-unek di hati dan pingin di share aja di sini)
(Sumber foto di atas : http://permanaprasetya.multiply.com/photos/album/13/Kereta_Api_dan_Lokomotif#3

Pertengahan bulan yang lalu (Oktober) saya sempat memanfaatkan jasa transportasi kereta api Gajayana dari Malang menuju Jakarta. Ada beberapa hal yang berbeda dibanding terakhir kali saya menggunakan kereta api ini 3 bulan yang lalu.

Yang pertama, jadwal keberangkatan ternyata sudah berubah. Kalau biasanya KA Gajayana berangkat dari stasiun Kota Baru Malang pukul 15.40, saat ini jadwal dimundurkan menjadi pukul 16.30.

Yang kedua, gerbong yang saya tumpangi ternyata masih baru. Warna interiornya lebih cerah, baunya wangi dan bersih.

Selain itu di bawah tempat meletakkan minuman sekarang ditambahi dengan fasilitas stop kontak yang bisa dipakai untuk mencharge baterei HP atau Laptop.
Kursi penumpangpun masih berfungsi maksimal. Empuk dan nyaman. Tombol untuk merebahkan sandaran kursi masih bekerja dengan maksimal. Berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya, dimana kursi penumpang biasannya sudah enggak nyaman untuk diduduki dan seringkali diketemukan kerusakan pada alat pengaturan sandaran. Sehingga sandaran tidak bisa difungsikan secara maksimal.
Kebetulan saya mendapat kursi di baris ke 3 dekat pintu gerbong. Biasanya posisi ini paling enggak enak, karena seringkali pintu gerbongnya rusak sehingga tidak bisa membuka dan menutup secara otomatis. Parahnya setiap orang yang melewati pintu itu, baik itu crew KA atau penumpang lain, malas untuk menutup kembali pintu yang sudah terbuka. Hal ini menyebabkan polusi suara yang berasal dari gandengan KA dan bau pesing dari WC tercium sampai ke penumpang yang duduk dekat pintu.

Tapi kali ini berbeda. Karena masih baru, pintu masih bisa berfungsi secara otomoatis. Untuk membuka dan menutup pintu cukup menekan tombol yang ada di dekat pintu dan pintu akan membuka dan menutup dengan sendirinya.

Saya mencoba untuk menengok ke fasilitas WC. Memasuki WC gerbong KA Gajayana, yang biasanya sempit, kotor dan berbau pesing, kali ini ternyata berbeda dari biasanya. WCnya bersih, wangi dan terasa lebih lega. Air juga mengalir dengan lancar. Hmmm, boleh juga.
Ketika kembali ke tempat duduk, saya baru memperhatikan ternyata TV yang ada di tiap gerbong menggunakan TV layar datar. Seingat saya dulu hanya TV biasa. Sayangnya, ketika kereta berjalan suara TV sudah tidak bisa terdengar lagi karena volumenya terlalu kecil. Padahal yang ditampilkan di TV adalah video klip musik yang tentunya percuma kalau tidak diperdengarkan suaranya.

Ah, bagaimanapun kondisi ini sudah jauh lebih bagus daripada beberapa bulan silam.

Tapi, sampai kapan ya bisa bertahan ?