
Hari Minggu sore kemarin (31/8), beberapa jam menjelang bulan suci Ramadhan, sebuah stasiun radio di Malang mengangkat tema obrolan yang menurut saya kurang layak untuk disajikan sebagai sebuah materi siar.
Maksud si penyiar atau produser acara sebenarnya ingin memberikan materi obrolan yang tematik khususnya dalam menyambut bulan suci Ramadhan, tapi yang terjadi malah justru sebaliknya.
Dua penyiar yang saat itu sedang bertugas malah menunjukkan kesan “tidak menghargai kesucian” ibadah yang merupakan kewajiban tiap muslim di seluruh dunia ini. Bahkan mereka mengundang pendengar untuk mengikuti “ide ngawur”nya dengan memberikan kesempatan bagi pendengar lain memberikan tambahan “ide ngawur” lainnya.
Tema yang diangkat adalah BAGAIMANA TRIK ATAU CARA ANDA BERPACARAN SELAMA BULAN PUASA.

Yang menjadi masalah, tema ini tidak sekedar diangkat dan dipublikasikan oleh penyiar bersangkutan tetapi penyiar bahkan meminta pendengar untuk berbagi cerita atau lebih tepatnya berbagi tips atau trik cara mengakali ibadah puasa supaya pacaran bisa tetap jalan.
Lho, ibadah kok diakali ? Sudah begitu, disiarkan lagi !
Parahnya, pendengar diminta untuk berbagi “ilmu ngakali” ibadah puasa. Sepertinya Tuhan bisa ditipu ramai-ramai dengan berbagai trik yang disampaikan. Lebih parah lagi, penyiar menyampaikan materi itu sambil ketawa-ketiwi seolah-olah sudah mengangkat materi yang hebat yang enggak terpikirkan oleh radio lain.
Broer, ibadah itu memang ranah pribadi. Mau puasa kek, mau enggak puasa kek, mau pacaran pas lagi puasa kek, itu tanggung jawab pribadi masing-masing. Urusannya langsung sama Tuhan. Tapi sebagai penyiar (yang sedang bertugas), yang lagi didengar banyak orang dan punya tanggung jawab moral dengan semua yang disampaikan, kita enggak bisa seenaknya mengangkat sebuah tema.
Yang pertama harus kita tanyakan kepada diri kita sendiri (atau tim kita) adalah apa sebenarnya tujuan tema itu disampaikan. Apakah untuk membuat suatu perubahan yang lebih baik, memotivasi dan menginspirasi pendengar, main-main, iseng, atau lebih parah lagi jangan-jangan enggak ada tujuannya alias ngawur ?
Inilah yang saya bilang ketidakpekaan si penyiar (atau produser) radio itu.
Apakah mereka tidak berpikir tema yang diangkat itu berkesan menganggap main-main sebuah ibadah yang sangat dihormati bagi masyarakat Muslim ? Apakah mereka tidak berpikir dengan trik atau tips dari pendengar yang di onairkan itu justru menyebarluaskan “hal yang enggak bener” ke ranah public, yang bisa dianggap sebagai sebuah pembenaran bagi masyarakat awam ?
Penilaian saya terlalu berlebihan ?
Begini aja deh, anda yang beragama Islam pasti tau kalau ibadah puasa adalah salah satu bagian dari Rukun Islam, seperti halnya Syahadat, Sholat, Zakat, dan Haji.
Bagaimana kalau misalnya ada penyiar yang mengangkat tema begini :
BAGAIMANA TRIK ATAU CARA ANDA BERPACARAN SAAT TIBA WAKTU SHOLAT atau BAGAIMANA TRIK ATAU CARA ANDA BERPACARAN SAAT BERHAJI DI TANAH SUCI ?
Ngawur.
Selamat menjalankan ibadah puasa 1429H, mohon maaf lahir dan batin.

7 komentar:
Betul setuju dengan analisa mas Zoel. Ini namanya kreatif yang kebablasan, Selamat menjalankan Ibadah Puasa Mas Zoel-sukses!
waduh, itulah yang harus di tindak lanjuti sama kpi.
tetapi sayangnya kpi tidak pernah kontrol radio macam itu ya
Zoel, orang kaya gini mesti ada aja di mana-mana. Kalo diingetkan, biasanya mereka bakal salah paham, n bilang 'emang siapa lo nasehatin gue'. Waaa bikin sakit ati. Ya laporkan aja ke organisasi yg mewadahi penyiar, biar ada peringatan resmi scr tertulis, itu lebih tokcer. Cheers, Dahlia Panjaitan.
aloo...
iya juga sih, materi emang penting... jangan sampe salah bikin tema... bisa bikin image bagusnya radio jadi berkurang tuh.
oza, saya mau minta komentarnya buat siaran saya za! butuh banyak nasehat nih.... (critanya gini, saya iseng2 bikin rekaman latian siaranku, trus aku upload di blogger. silahkan dengarkan dan berikan komentar buat saya ya! terimakasih. tolong bukak di sini www.87Mhz.blogspot.com )
terimakasih lagi
apa yang saya cari, terima kasih
Sya prnah ditegur kpi krna slh bca info ,, n skrg sya hrus lebih jeli atw teliti lagi utk smpaikan informasi :)
Posting Komentar