Jawabannya : karena saya memang tidak pernah (bisa) meninggalkan dunia radio sama sekali selama 2 tahun itu. Saya tetap aktif mengajar di salah satu kursus kepenyiaran radio di
Jawaban kedua : karena saat itu saya ditawari untuk membantu mengelola sebuah radio baru milik pengusaha yang saat itu sedang melakukan siaran percobaan di
Jujur saja, pada awalnya, saya tidak terlalu antusias menerima tawaran ini. Pertama, karena di
“Kelebihan” karena belum banyak radio di
Memang, dengan berformat full musik
Sedangkan “kelemahannya”, dengan cuma mengandalkan lagu-lagu pop
Sebaliknya, untuk meraih pendengar dari segment menengah ke bawah, juga “nanggung”. Tanpa adanya program lagu dangdut dan campursari misalnya, cukup berat untuk bisa bersaing dengan radio-radio yang sudah terlebih dahulu bermain di segment ini.
Alasan kedua mengapa saya tidak terlalu tertarik dengan tawaran itu karena radio Kencana sudah “dikelola” sebuah lembaga yang orang-orangnya adalah “guru-guru” saya di dunia radio. Terus terang, saya merasa “enggak enak”. Apalagi kehadiran saya adalah untuk “menggantikan” mereka. Mereka inilah yang “babat alas” ketika mendirikan radio Kencana. Mereka sudah cukup lama
Dengan beberapa alasan tadi, ditambah dengan kesibukan saya, baik sebagai pemilik usaha toko cokelat Silvia n’ Joe Chocolate maupun pengajar di kursus penyiar Duta Suara, membuat saya ragu untuk menerima tawaran pemilik radio Kencana.
Namun, akhirnya pihak owner berhasil meyakinkan saya bahwa kerjasama dengan konsultan itu akan berakhir bulan depan. Itulah alasannya, mengapa mereka minta tolong saya untuk membantu “meneruskan” beroperasinya radio Kencana FM.
Yah, mungkin inilah yang disebut sebagai “panggilan jiwa”. Melihat ada peluang untuk membenahi penyiar dan program di radio Kencana dan adanya keinginan untuk memberikan sesuatu yang “benar-benar bermanfaat” bagi pendengar radio, saya pun mulai mempertimbangkan menerima tawaran itu. Sama sekali bukan karena alasan salary ataupun jabatan.
Apalagi ternyata salah satu crew yang menjadi perintis berdirinya radio itu adalah teman saya juga yang pernah bekerja di radio yang sama beberapa tahun sebelumnya. Dia pun pernah bergabung di beberapa radio di
Mengamati begitu ketatnya persaingan antar radio di
Lalu, program seperti apakah yang belum digarap khusus oleh radio lain, tetapi selalu dibutuhkan masyarakat tanpa ada habisnya ? Masih adakah peluangnya ?
Ternyata, ada. Saya mengamati kebutuhan orang akan informasi peluang kerja maupun peluang berwirausaha selalu meningkat setiap tahun. Kalau di media cetak, sudah cukup banyak yang menggarap secara khusus pasar ini. Namun di radio, masih belum maksimal tercover, khususnya di
Oleh karena itulah saya mengusulkan agar arah siaran radio Kencana ditujukan kepada mereka para pencari kerja dan pewirausaha. Semua informasi yang tersaji, mulai pagi sampai tengah malam, harus yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan mereka.
Seperti kita ketahui, di
Akhirnya, setelah terjadi beberapa kali pertemuan dan negosiasi dengan pemilik serta GM Radio Kencana, per February 2007 saya tercatat resmi bergabung menjadi Program Director sekaligus penyiar di radio Kencana FM, yang berfrekwensi di 98,6 Mhz.
Dan sampai detik ini, walaupun sudah tidak bekerja di radio Kencana lagi, saya merasa bahagia dan bangga pernah menjadi bagian dari sebuah radio yang secara riil begitu bermanfaat bagi masyarakat
Setahu saya, baru radio Kencana inilah satu-satunya radio di
Ini semua tidak mungkin bisa terwujud kalau bukan karena peran serta dari pendengar, pemasang iklan, termasuk juga seluruh crew dan pihak manajemen Radio Kencana yang begitu luar biasa sekali dalam mewujudkan visi dari radio Kencana, yaitu menjadi radio yang terdepan dalam mensejahterakan masyarakat.
Dan tentu saja, yang terpenting, kebijakan dan peran serta dari pemilik (owner) radio, menjadi factor utama keberhasilan suatu program yang dijalankan dalam bisnis jasa radio siaran. Sebagus apapun suatu program direncanakan, seluar biasa dan sekompak apapun team di sebuah radio, kalau pemilik radio tidak mau memahami karakter bisnis radio apalagi tidak memberi dukungan maksimal, radio itu tidak akan menjadi apa-apa. Radio itu akan tetap begitu-begitu saja.
Dan pemilik Radio Kencana membuktikan, walaupun baru setahun beroperasi, radio ini telah mampu menjadi radio yang dipercaya oleh masyarakat pendengarnya, termasuk para pemasang iklan dan para narasumber yang pernah berpartisipasi di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar